SEANDAI - Ledakan terbaru kembali terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jepang. Kondisi ini makin memperburuk kondisi di pembangkit yang rusak berat akibat diterpa gempa dan tsunami pekan lalu.
Ledakan pertama terjadi pada hari Sabtu 12 Maret lalu. Ledakan tersebut merusak sebagian besar bagian PLTN, namun pelindung reaktor nuklir masih terpasang dan melindunginya agar tidak terjadi kebocoran.
Pagi hari ini waktu setempat kembali ledakan berlangsung di reaktor no.3 dan menimbulkan kepanikan. Tampak asap putih membumbung di udara. TEPCO sebagai operator PLTN tersebut menyatakan enam orang dilaporkan hilang dalam insiden ini, demikian dilansir AFP, Senin (14/3/2011).
Pihak berwenang memperkirakan ledakan terbaru itu disebabkan oleh hidrogen. Sekretaris Kabinet Yukio Edano menyatakan, "reaktor mungkin tidak rusak dan kecil kemungkinan kebocoran radiasi terjadi di pembangkit nuklir tersebut."
Atas ancaman kebocoran radiasi, pihak pemerintah telah menerapkan zona terlarang sejauh 20 kilometer dari pembangkit. Sementara 210 ribu warga di sekitar pembangkit Fukushima Daiichi tersebut telah dievakuasi ke tempat.
Pesawat militer Amerika Serikat (AS) sempat mendeteksi adanya kebocoran dalam tingkat rendah di sekitar Fukushima. Saat ini warga Jepang dihantui kekurangan pasokan listrik di beberapa wilayah yang terkena gempa dan tsunami.
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan menggambarkan kondisi Jepang saat ini dinilai paling buruk setelah Perang Dunia ke-II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar